Kisah Anak Penjual Roti Penerima Beasiswa

Ini adalah kisah penerima manfaat program Orang Tua Asuh, Nur Fiam Rina Rosyadah, seorang pelajar MTs  asal Jawa Tengah. Nur, nama panggilannya, ia adalah seorang anak penjual roti. Ia mengisi hari-harinya dengan melakukan aktivitas berbeda dibanding teman-temannya. Sepulang sekolah, ia membantu orang tuanya membuat roti. Roti yang dijual oleh orang tua Nur adalah roti skala rumah tangga.

Selain membantu membuat roti, Nur juga ikut menjajakan roti kepada teman-temannya di sekolah. Keuntungan dari berjualan roti di sekolah memang tidak seberapa, tapi dari hasil tersebut bisa menambah uang jajan Nur sehingga ia bisa mengisi perut saat istirahat sekolah.

Selain itu, Nur juga menitipkan roti untuk dijual di warung-warung sekitar rumahnya. Keuntungan berjualan roti selama sebulan berkisar Rp1.500.000.

Dengan berbagai keterbatasan ekonomi, Nur tetap memiliki cita-cita yang luar biasa. Nur bercita-cita menjadi polwan. Demi mewujudkan cita-citanya, ia berusaha keras membantu orang tuanya.

Alhamdulillah usaha Nur berbuah manis, Nur terpilih menjadi penerima manfaat beasiswa Orang Tua Asuh dari BSI Maslahat.

Program Infak Orang Tua Asuh merupakan program infak dari donatur untuk keberlangsungan cita-cita generasi muda yang membutuhkan bantuan pendidikan.

Manfaat yang didapat dari program ini berupa insentif pendidikan bulanan, pembinaan keislaman, tahfiz Alquran, pengembangan diri, dan pendampingan masuk perguruan tinggi negeri.

Nur merupakan satu dari sekian banyak penerima manfaat program pendidikan dari BSI Maslahat. Sejak tahun 2018, BSI Maslahat telah membantu kelanjutan pendidikan 6.997 pelajar tingkat SMP dan SMA di seluruh Indonesia.

Mari bantu lebih banyak pelajar Indonesia mewujudkan cita-citanya dengan berdonasi ke program infak Orang Tua Asuh.