Daging menjadi sumber protein yang baik untuk tubuh manusia. Mengutip dari CNBC, kebutuhan daging masyarakat Indonesia per tahun 2022 sebanyak 711.885 ton. Sementara itu, konsumsi daging masyarakat Indonesia per harinya pada tahun 2021 mencapai 0,009 kg.
Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia berada di bawah rata-rata dunia dalam hal konsumsi daging. Per kapitanya, konsumsi daging masyarakat Indonesia hanya sebesar 2,66 kg.
Tahun 2022, stok daging di Indonesia mengalami surplus sebesar 58 ribu ton. Berbanding terbalik dengan 2021 yang kebutuhan dagingnya mencapai 717.750 ton sementara ketersediaan hanya sebesar 437.783 ton.
Hal ini membuat Pemerintah memberlakukan impor daging beku hingga sapi dari India, Brazil, Australia, dan Selandia Baru. Kurangnya persediaan daging di Indonesia menjadi angin segar bagi masyarakat untuk memulai bisnis hewan ternak.
Kebutuhan akan daging hewan yang terus meningkat setiap tahunnya serta adanya momen Hari Raya Idul Adha menyebabkan hewan ternak menjadi bisnis yang menjanjikan. Karena kebutuhan dan permintaannya terus meningkat setiap tahun.
Merawat hewan ternak bagi pemula tentu tidak mudah. Oleh karena itu, perlu mempelajari secara detail agar hewan tersebut layak di jual. Berikut adalah tips merawat hewan ternak dari drh. Ajat Sudrajat dikutip dari Podcast kolaborasi antara BSI Maslahat dan kasisolusi:
Hal ini untuk menghindari adanya penularan penyakit dari hewan ke hewan maupun dari hewan ke manusia. Salah satu contoh penyakit menular dari hewan ke manusia adalah Antraks. Gejala penyakit ini bisa terlihat dari pernafasan (batuk dan sesak nafas), pencernaan, dan kulit.
Penyakit pada hewan bukan hanya berasal dari kuman ataupun virus. Tetapi proses pemindahan hewan menggunakan alat transportasi juga bisa membawa penyakit.
Seperti sakit mata, stress, terpapar debu, terguyur air hujan, terpapar sinar matahari berlebih hingga goncangan dari kendaraan menyebabkan kesehatan tubuh hewan mengalami penurunan.
Kondisi kandang yang akan menjadi tempat tinggal hewan ternak harus bersih dan terbebas dari paparan virus. Hal ini untuk menjaga agar kondisi hewan tetap sehat sehingga nilai jualnya jadi lebih tinggi.
Pastikan kandang dalam kondisi yang baik seperti memiliki atap, akses sirkulasi udara, hingga pencahayaan sinar matahari yang cukup. Kondisi ini mampu membuat hewan terhindar dari stress. Karena jika hewan stress akan berpengaruh pada kualitas dagingnya.
Stress pada hewan menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Jika hal itu terjadi, otomatis aliran darah ke organ tubuh lainnya akan berkurang. Hal inilah yang menyebabkan kualitas daging menurun.
Mendirikan usaha baik itu kecil maupun besar, sebaiknya memiliki izin agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di masa depan. Izin tersebut bisa dari Camat, Bupati, ataupun Dinas daerah setempat.
Demikianlah tips untuk merawat hewan yang wajib diketahui oleh para pengusaha ternak. Mengelola hewan dengan baik akan semakin sempurna jika diiringi dengan kualitas pengelolaan bisnis yang juga baik. Sehingga hewan memiliki nilai jual tinggi dan dapat bersaing di pasaran.
Yuk, simak lebih lanjut tentang pengelolaan hewan ternak di sini: (https://www.youtube.com/watch?v=Dh1tAiq9GXE)
Jika usaha peternakan telah sukses, jangan lupa untuk berbagi kepada sesama sebagai bentuk syukur kepada Allah. Karena bagaimanapun, segala rezeki yang ada saat ini adalah karunia yang telah Allah berikan untuk hambanya.
Di tengah kemudahan teknologi pada zaman ini, terdapat banyak platform yang memberikan opsi wakaf online. GoAmal sebagai salah satu platform wakaf online yang dikelola oleh BSI Maslahat telah menjembatani para donatur untuk menyalurkan wakaf mereka yang akan dikelola dan diberikan kepada para penerima manfaat.
Melalui GoAmal, sahabat bisa berwakaf dalam sekali klik dan bisa dilakukan dimana saja. Yuk, sucikan diri dan jiwa dengan menyalurkan wakaf melalui GoAmal
Â