Salah satu rukun iman yang wajib diyakini dan diamalkan oleh umat muslim adalah iman kepada Rasulullah Saw. Berbeda dengan Nabi yang mendapatkan wahyu tetapi hanya untuk dirinya sendiri dan tidak berkewajiban untuk menyampaikannya kepada orang lain, Rasul ketika mendapatkan wahyu harus menyampaikannya kepada orang lain.
Nabi belum tentu seorang Rasul tapi seorang Rasul sudah pasti seorang Nabi. Dalam agama Islam dan telah dikabarkan dalam Al-Qur’an Rasul terakhir yang diutus adalah Muhammad. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Qur’an surat Al-Ahzab ayat 40,
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ اَبَآ اَحَدٍ مِّنْ رِّجَالِكُمْ وَلٰكِنْ رَّسُوْلَ اللّٰهِ وَخَاتَمَ النَّبِيّٖنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا
Artinya: “Muhammad bukanlah bapak dari seseorang diantara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para Nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. Al-Ahzab: 40)
Iman secara bahasa berarti percaya atau yakin. Imam Syafi’i mendefinisikan iman sebagai sebagai sesuatu yang diyakini oleh orang muslim meliputi perkataan dan perbuatannya. Beliau menambahkan bahwa iman seseorang dapat bertambah karena ketaatannya kepada Allah dan berkurang yang disebabkan oleh maksiat.
Definisi iman kepada Rasul berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa mereka adalah orang yang diutus oleh Allah dengan membawa wahyu untuk menyebarkan kepada seluruh manusia. Meyakini bahwa apa yang para Rasul bawa adalah risalah yang benar dan melaksanakan segala syariat yang datang darinya.
Termasuk salah satu cara beriman kepada Rasul adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Nabi Muhammad adalah Rasul terakhir yang diutus untuk manusia. Setiap orang yang diutus merupakan kehendak Allah, bukan kehendak manusia memilih diri mereka sendiri sebagai rasul. Allah berfirman dalam Qur’an surat Al-An’am ayat 48,
وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِيْنَ اِلَّا مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَۚ فَمَنْ اٰمَنَ وَاَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ
Artinya: “Para Rasul yang Kami utus itu adalah untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (Q.S Al-An’am: 48)
Umat Islam disyariatkan untuk beriman kepada Rasul karena mereka adalah orang yang atas kuasa Allah terhindar dari dosa dan termasuk golongan “Insan Kamil” atau manusia yang sempurna.
Sudah sepantasnya kita senantiasa meyakini setiap rukun iman karena akan membawa keberkahan dan kebaikan dalam hidup. Semoga kita senantiasa menjadi pengikut para Rasul hingga hari akhir nanti. Aamiiin.
Yuk teladani sunah Rasulullah Saw dengan juga membiasakan diri untuk bersedekah. Sedekah mudah sekarang secara online melalui Goamal.org.