Akikah: Pengertian, Dalil, dan Ketentuannya

Setiap anak yang lahir dalam Islam disyaratkan untuk akikah. Tradisi yang berlanjut ketika melakukan akikah adalah menyembelih hewan, mencukur rambut, kemudian membagikan makanan yang berasal dari sembelihan hewan sebelumnya.

Pengertian Akikah

Akikah secara bahasa berarti memotong. Sedangkan menurut istilah akikah merupakan proses menyembelih hewan ternak sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran seorang anak. Akikah dilakukan sekali seumur hidup bagi laki-laki maupun perempuan.

Secara syariat, akikah dilaksanakan pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi. Namun boleh juga dilakukan pada hari ke empat belas atau ke dua puluh.

Namun, jika kondisi tidak memungkinkan diperbolehkan untuk melaksanakan akikah ketika kondisi keuangan sudah mencukupi.

Hal ini sejalan dengan hadits berikut,

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: كُلُّ غُلاَمٍ رَهِيْنَةٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَ يُحْلَقُ وَ يُسَمَّى

Artinya: “Dari Samurah bin Jundub ra, Rasulullah saw bersabda: ‘Setiap bayi tergadaikan oleh akikahnya yang disembelih untuknya pada hari ke tujuh, lalu dicukur dan diberi nama.” (H.R An-Nasa’i)

Dalil Pelaksanaan Akikah

Hukum melaksanakan akikah adalah sunnah muakkad artinya sunnah yang mendekati wajib. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut,

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: كُلُّ غُلاَمٍ رَهِيْنَةٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَ يُحْلَقُ وَ يُسَمَّى

Artinya: “Dari Samurah bin Jundab dia berkata: ‘Rasulullah bersabda’: ‘Setiap bayi tergadai dengan akikahnya, disembelihkan (kambing) untuknya pada hari ketujuh, dicukur, dan diberi nama.” (H.R Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Terkait waktu pelaksanaan, Rasulullah sendiri mengakikahkan dirinya ketika beliau sudah diutus jadi seorang Nabi. Tepatnya pada usia 40 tahun. Hal ini juga menunjukkan bahwa jika semasa kecil belum diakikahkan oleh orang tua maka boleh dilakukan ketika dewasa oleh diri sendiri.

Ketentuan Hewan Akikah

Hewan yang disyariatkan untuk akikah adalah kambing. Bagi bayi laki-laki kambing yang disembelih sebanyak dua ekor sedangkan perempuan satu ekor dengan kriteria hewan sebagai berikut:

1. Kambing atau domba berusia minimal satu tahun dan tidak ada batasan jenis kelamin
2. Harus sehat dan tidak memiliki cacat fisik
3. Daging kambing atau domba yang akan dibagikan disyariatkan untuk dimasak terlebih dahulu

Selain sebagai bentuk syukur atas kelahiran seorang anak, akikah bermakna kegembiraan atas bertambahnya keturunan yang beragama Islam.

Bolehkah Menggabungkan Akikah Dengan Kurban?

Salah satu budaya yang juga mengakar di umat muslim adalah menggabungkan akikah dengan hewan untuk kurban di Hari Raya Idul Adha. Ustadz Syahroni Mardani menyebutkan bahwa jika waktu kelahiran bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha maka yang dilaksanakan duluan adalah akikah. Namun jika ingin melaksanakan keduanya juga tidak mengapa.

Beda halnya jika sang anak sudah besar namun belum akikah kemudian ingin digabungkan dengan kurban. Maka yang lebih diutamakan adalah kurban dahulu baru akikah. Karena ibadah itu menyesuaikan waktunya. Setelahnya baru bisa melaksanakan akikah untuk sang anak.

Itulah dia pengertian akikah, dalil, dan ketentuan hewan yang bisa digunakan untuk akikah. Semoga bermanfaat! Jangan lupa untuk selalu bersedekah. Yuk sedekah hari ini melalui Goamal.org.