Kementerian Keuangan merilis data bahwa angka kemiskinan di Indonesia per bulan September 2022 naik menjadi 9,57% atau setara dengan 26,36 juta orang dari sebelumnya 9,54% pada bulan Maret di tahun yang sama.
Naiknya angka kemiskinan ternyata berbanding lurus dengan tingkat kelaparan di Indonesia yang menduduki posisi kedua di ASEAN. Kasus merebaknya pandemi Covid-19, serta inflasi skala nasional dan global dinilai menjadi beberapa penyebab naiknya angka kemiskinan di Indonesia.
Tergolong dalam kategori masyarakat miskin adalah jika pengeluaran per hari kurang dari Rp. 17.851 atau setara dengan Rp. 535.547 per bulan. Pulau Jawa, Pulau Sumatera, dan Nusa Tenggara Timur menjadi tiga provinsi teratas dengan jumlah masyarakat miskin terbanyak.
Berangkat dari permasalahan tersebut, BSI Maslahat mengusung program “Nasi Berkah”. Program yang ditujukan untuk menyalurkan bantuan bagi masyarakat yang terindikasi kelaparan yang dikemas dengan konsep food truck.
Lokasi distribusi “Nasi Berkah” adalah wilayah miskin, pemukiman kumuh, hingga wilayah bencana. Bantuan yang diberikan berupa nasi, lauk (ayam/ikan/daging), sayur, buah, kerupuk, dan air minum.
BSI Maslahat melalui program “Nasi Berkah” mengajak sahabat semua untuk sama-sama berbagi kebahagiaan melalui sekotak makanan hanya dengan Rp. 30.000 per kotak. Harapannya, program “Nasi Berkah” bisa menyalurkan makanan kepada 200 hingga 500 warga yang membutuhkan.
Senada dengan program ini adalah sabda Rasulullah dalam sebuah hadits,
“Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu suka menolong saudaranya.” (H.R Muslim)
Ketika kita memberikan bantuan kepada orang lain, pada hakikatnya kita sedang menolong diri sendiri karena segala kebaikan yang dilakukan akan kembali kepada kita.
Yuk, wujudkan masyarakat Indonesia bebas kelaparan melalui program Nasi Berkah di Goamal.org.