Jika melihat sejarah, ketika diutus menjadi Nabi, pada tiga tahun pertama Rasulullah memulai dakwahnya kepada orang terdekat disekitarnya. Mulai dari istrinya yaitu Siti Khadijah, kemudian Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah, Abu Bakar Ash Shiddiq, dan Bilal bin Rabbah.
Ketika itu Rasulullah mengumpulkan keluarga dan kerabat dekatnya dalam sebuah jamuan makan. Untuk kemudian menyampaikan perintah dakwahnya untuk menyeru umat manusia hanya menyembah Allah.
Anjuran untuk berdakwah yang dimulai dari keluarga dan kerabat dekat telah Allah firmankan dalam Qur’an surat Asy-Syu’ara ayat 214,
وَأَنذِرْ عَشِيرَتَكَ ٱلْأَقْرَبِينَ
Artinya: “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang dekat.” (Q.S Asy-Syu’ara : 214)
Selain kejelasan informasi mengenai apa yang akan didakwahkan kepada keluarga dan kerabat dekat, cara berdakwah juga menjadi hal yang harus diperhatikan. Bahkan, dalam beberapa kasus tertentu, cara dakwah menjadi penentu keberhasilan tersampaikan atau tidaknya informasi tersebut.
Sebelum menyampaikan risalah dakwah kepada umat, sebagaimana telah disebutkan dalam ayat sebelumnya, hendaklah dimulai dari keluarga dan kerabat terdekat. Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan:
Hal utama yang harus dilakukan dalam berdakwah kepada keluarga adalah menggunakan bahasa yang baik dan sopan. Terlebih jika hal ini dilakukan kepada kedua orang tua. Penggunaan bahasa yang sopan akan memberikan kesan baik sehingga apa yang disampaikan akan lebih mudah diterima.
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Artinya: “Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakkal.” (Q.S Al-Imran : 159)
Cara sederhana dan paling mudah diterima untuk berdakwah adalah dengan memberikan hadiah. Hadiah diartikan sebagai bentuk cinta dan kasih sayang kepada keluarga. Hal ini dapat menjadi pembuka kelancaran dakwah yang akan dilakukan nantinya.
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : تَهَادَوْافَاِنَّ الْهَدْيَةَ تُذْهِبُ وَحْرَالصَّدْرِوَلَا تَحْقِرَنَّ جَارَةٌ لِجَارَتِهَاوَلَوْبِشِقِّ فِرْسِنِ شَاةٍ
Artinya: “Rasulullah saw bersabda: ‘Saling memberi hadiahlah kalian, karena sesungguhnya saling memberi hadiah itu bisa menghilangkan dendam di hati, dan jangan sekali-kali meremehkan seseorang kepada tetangganya meskipun dengan sebagian teracak kaki kambing.”
Meskipun yang disampaikan merupakan kebaikan, bukan berarti lepas dari tantangan. Dalam hal ini tantangan pastinya adalah dakwah yang disampaikan tidak diterima atau ditolak. Ketika hal ini terjadi, janganlah berkecil hati karena ini memang bagian dari proses dakwah.
Sebagaimana Paman Nabi Muhammad yaitu Abu Thalib yang menolak dakwah, beliau tetap senantiasa mengajak Pamannya dan mendoakannya agar Allah membukakan pintu hidayah. Begitu pula jika orang tua mengajak untuk mengikuti hal-hal yang tidak diridhoi Allah. Hendaklah menolak dengan halus disertai penggunaan bahasa yang baik dan sopan.
وَإِن جَٰهَدَاكَ عَلَىٰٓ أَن تُشْرِكَ بِى مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِى ٱلدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَٱتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَىَّ ۚ ثُمَّ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya: “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S Luqman : 15)
Demikianlah tata cara berdakwah kepada keluarga agar apa yang kita sampaikan bisa diterima dengan baik. Sebagai pengemban dakwah, hendaklah senantiasa memperkuat kesabaran dan ketakwaan kepada Allah.
Jangan lupa sedekah hari ini agar rezeki kita sekeluarga semakin berkah. Sedekah sekarang melalui Goamal.org.