Sejak pertama kali diturunkan dan menjadi salah satu mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad, Al-Qur’an memegang peranan penting sebagai panduan bagi hidup manusia.
Secara praktis, Al-Qur’an menjadi pedoman bagi kehidupan sehari-hari. Mulai dari urusan makan dan minum, pernikahan, sistem pemerintahan, strategi perang, hingga urusan ketenangan hati tersusun sempurna dalam Al-Qur’an.
Maka dari itu, selain membaca, umat Islam juga memiliki kewajiban untuk mengimani, mempelajari, dan mengamalkan apa yang tercantum dalam Al-Qur’an. Karena, setiap jawaban atas permasalahan hidup manusia sejatinya sudah terjawab solusinya dalam Al-Qur’an.
Surat Al-Insyirah adalah satu di antara 114 surat dalam Al-Qur’an yang memberikan jawaban ketenangan dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup. Surat yang diturunkan di Mekah ini memiliki 8 ayat dan menjadi surat ke-12 yang diterima oleh Nabi Muhammad.
Surat ini diturunkan untuk menghibur Nabi Muhammad yang menanggung beban berat atas perlakuan kaum kafir yang menolak dakwahnya bahkan ingin membunuhnya. Kemudian Allah melapangkan dadanya dan mengisinya dengan iman dan hidayah.
Selain itu, beban berat yang dihadapi Rasulullah adalah wafatnya paman beliau yaitu Abu Thalib dan disusul dengan istrinya, Siti Khadijah yang juga wafat tiga hari setelahnya. Bahkan tahun tersebut dijuluki sebagai tahun duka atau ‘Amul Huzni.
فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا (5) إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
Artinya: “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Q.S Al-Insyirah : 5-6)
Kata “Usri” yang berarti kesulitan dan “Yusro” yang berarti kemudahan menjadi petunjuk bahwa keduanya berasal dari Allah. Kata tersebut diulang sebanyak dua kali yang mempertegas bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan.
Selain itu, ayat ini juga mengandung anjuran untuk jangan sampai berputus asa ketika mendapati ujian kehidupan. Jika kita meyakini hal ini maka tidak akan ada lagi keraguan akan datangnya pertolongan Allah.
Surat Al-Insyirah juga menjadi pesan yang diberikan oleh Rasulullah kepada para sahabat agar jangan menyerah terhadap penolakan dakwah dari orang kafir dan senantiasa memperjuangkan syariat Islam.
Daripada banyak menyesali berbagai ujian kehidupan yang datang, sebaiknya berbahagialah karena akan hadir banyak kemudahan setelahnya. Karena, Allah memberikan ujian bukan tanpa alasan. Melainkan untuk menaikkan derajat hamba-Nya dan menjadikannya sebagai golongan orang-orang yang senantiasa bersabar.
Pada dasarnya, setiap kesulitan yang datang dalam kehidupan tujuannya adalah untuk melatih manusia agar dapat berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.
Jika melihat orang-orang sukses yang ada saat ini, mereka telah melalui berbagai ujian hingga akhirnya mampu memetik buah manis atas berbagai kesulitan yang dilaluinya.
Maka dari itu, sebagai umat muslim, jika mendapatkan kesulitan hendaknya berbahagialah. Karena Allah telah menjamin akan hadir kemudahan setelahnya. Selalu ingatlah apa yang menjadi makna surat Al-Insyirah ayat 5-6 setiap kali menghadapi kesulitan.
Demikian artikel mengenai makna surat Al-Insyirah ayat 5-6. Semoga kita menjadi hamba yang selalu mengingat Allah Swt ketika menemui kesulitan.
Sudahkah sedekah hari ini? Yuk raih keberkahan hari ini dengan bersedekah melalui Goamal.org atau dengan klik banner di bawah ini: