Deskripsi
Masalah Keluarga Bukan Penghambat Pendidikan
Nama: Jelita Anggraini
Provinsi: Kalimantan Selatan
Pendidikan: Kelas 1 SMA
Cita cita saya dari kecil memang berubah ubah, awalnya saya ingin jadi Guru, terus pernah mau jadi Arsitek, mau jadi Desainer, Pebisnis dan banyak lagi. Sekarang mulai menentukan minatnya agar kedepan tahu mau jadi apa.
Prestasi yang pernah saya raih, dari SD tidak pernah keluar dari 3 besar di kelas, SMP 6 semester Alhamdulillah bertahan di peringkat pertama, kelas X semester 1 juga Alhamdulillah masih peringkat pertama.
Waktu SD saya tidak pernah ikut lomba, karena dari SD saya berada di tempat terpencil sehingga jarang terdapat lomba lomba antar sekolah/kota. Saat SMP kelas 7, saya pernah juara lomba cerdas cermat dalam peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. Lalu kelas 8 saya pindah ke Banjarmasin. Orang tua saya berpisah saat kelas 7, Oleh karena itu saya pindah sekolah saat kenaikan kelas 8 ke Banjarmasin. Di SMP saya pernah mau mengikuti olimpiade sains, namun sayangnya dibatalkan karena adanya pandemi covid 19.
Kelas X semester 1, saya mengikuti lomba matematika nasional LMNAS 32 UGM, tidak masuk ke babak semifinal tapi tetap berkesan bagi saya karena itu pertama kalinya mengikuti lomba tingkat nasional dan dengan peringkat dari keseluruhan peserta yang tidak terlalu mengecewakan.
Waktu kecil sampai SD itu masa-masa tumbuh yang sangat menyenangkan dan nyaman, Alhamdulillah jelita tumbuh baik dengan sikap dan perilaku yang Alhamdulillah baik juga inshallah. Waktu orang tua pisah saya juga tidak terlalu berlarut-larut dalam kesedihan. Semenjak orang tua pisah, papah biayain sendiri semua kebutuhan saya dan kakak. Papah kerja sebagai sopir truk buruh angkut, jadi kalau ada barang baru bisa kerja itupun truk punya orang, jadi kalau tidak ada truknya tidak bisa kerja. Pernah Papah jatuh sakit lalu tidak bisa bekerja jadi makan sehari hari pakai uang tabungan sama jual jual barang dirumah. Untuk sekarang Papah masih jadi supir truk, dan kakak saya belum memiliki pekerjaan jadi biasanya ia menemani papah nyupir. Untuk makan sehari hari kami pas-pasan, Alhamdulillah. Papah dan kakak ngontrak di kontrakan kecil, jadi yang tinggal di sana hanya Papah dan Kakak. Saya sendiri tinggal bersama Tante adiknya papah yang rumah berdekatan dengan kontrakan Papah. Alhamdulillah punya keluarga sebaik Tante yang mau menerima saya, dan punya kakak sepupu yang mau membantu mengurus kebutuhan sekolah saya serta mental saya akhibat dari adanya perceraian Papah dan Mamah. Selalu bersyukur tentunya atas semua hal yang terjadi pastinya atas izin Allah jadi itu pasti yang terbaik dan ada hikmahnya.
Manfaat dari program SPI baik dari beasiswa dan pembinaannya itu pastinya banyak sekali untuk saya. Saya sangat berterimakasih kepada SPI atas segala bantuan dana dan binaannya. Dari beasiswa ini, sudah mengurangi beban tanggungan papah karena berbagai dana yang di berikan, seperti uang bayar komite sekolah, bayar buku, beli baju sekolah, alat alat tulis, jajan sekolah/rumah dan sangat cukup Alhamdulillah. Dari pembinaannya juga bermanfaat, baik yang yang diadakan tiap minggu bersama mentor maupun yang tiap bulannya. Banyak hal hal baru yang saya pelajari dan ketahui. Sangat amat bermanfaat tentunya.
Harapan untuk kedepannya semoga program SPI ini dapat selalu berjalan dengan baik, amanah, berkah, dan dirahmati oleh Allah SWT. Semoga semua orang yang bersangkutan dirahmati Allah, pekerjaannya berkah dan selalu dalam lindungan Allah.Terima kasih.
Kami berharap adik Jelita bisa mendapatkan orang tua asuh yang dapat membiayai pendidikannya selama 1 semester. Adapun biaya yang dibutuhkan Adik Jelita untuk menempuh pendidikan selama 1 semester ialah Rp 2.250.000. Biaya ini akan digunakan untuk Dukungan Beasiswa Pendidikan, Pembinaan Keislaman, dan Pembinaan Akademik. Semoga Orang Tua Asuh yang beruntung bisa mengasuh Adik Jelita, dan semoga selalu diberikan kesehatan, kelancaran rezeki, dan diberikan pahala oleh Allah SWT, Amiin Allahumma Aamiin..
Disclaimer: Laporan pendidikan anak asuh akan dikirimkan kepada Orang Tua Asuh