Dimas: Sekolah Sembari Bekerja Demi Sebuah Cita

Di tengah ramainya pengunjung kafe yang sedang menikmati hidangan, seorang remaja sibuk bekerja membersihkan kafe, dan mencuci piring. Dia adalah Dimas Afriansyah. Remaja asal Depok ini harus bekerja paruh waktu untuk membantu ekonomi keluarganya.

Dimas bekerja di Kafe

Dimas pernah harus berhenti sekolah selama satu tahun karena terkendala biaya. Dulu ayahnya bekerja serabutan sebagai kuli bangunan dan ibunya bekerja sebagai penjaga toko. Pendapatan ayahnya yang tidak menentu dan pendapatan ibunya yang hanya satu juta rupiah perbulan tidak cukup untuk menghidupi Dimas, dua saudara kandung, serta kakeknya.

Sejak wabah covid 19, ayah Dimas tidak pernah mendapat pekerjaan lagi, sedang ibu Dimas terpaksa harus berhenti bekerja dari toko. Kondisi ekonomi keluarga Dimas semakin sulit, jangankan untuk bersekolah, untuk kebutuhan hidup pun kurang.

Dimas membantu pekerjaan rumah

Demi dapat menghidupi keluarga, saat ini orang tua Dimas mengais rezeki dengan mengamen dari rumah ke rumah. Dimas dan adik-adiknya seringkali harus menahan lapar sejak pagi karena tidak ada yang dapat dimakan. Mereka baru makan setelah orang tuanya pulang membawa hasil mengamen pada hari itu.

Berkat beasiswa Sahabat Pelajar Indonesia (SPI), saat ini Dimas dapat kembali melanjutkan sekolahnya. Dimas bersekolah di SMA Terbuka Depok 5. Jarak antara sekolah dan rumahnya sebenarnya cukup jauh dan sulit diakses dengan kendaraan umum, namun dimas memilih sekolah ini karena Gratis. Uang beasiswa yang Dimas dapatkan digunakan untuk biaya transportasi, membeli peralatan sekolah seperti buku, sepatu, tas dan keperluan sekolah lainnya.

Selain menjalankan kewajibannya menuntut ilmu, sehari-hari Dimas juga bekerja untuk membantu ekonomi keluarganya. Kafe tempatnya bekerja saat ini mengizinkan Dimas untuk bekerja paruh waktu, sehingga Dimas dapat bekerja diluar jam sekolah. Perjalanan hidup keluarganya yang sulit secara ekonomi membuat Dimas bercita-cita ingin menjadi pengusaha dan membantu orang yang membutuhkan pekerjaan dan uang melalui usahanya.

Sebagai penerima beasiswa Sahabat Pelajar Indonesia, Dimas rajin mengikuti pembinaan atau mentoring yang diadakan SPI, baik mentoring dengan mentor wilayah maupun melalui zoom setiap bulan. “Mentoring ini sangat bermanfaat bagi saya, sebab membangkitkan semangat belajar dan kesadaran saya akan tanggung jawab masa depan saya sendiri. Apalagi semua materi ataupun pembicara di kegiatan Ngopi sangat kompeten di bidangnya, benar- benar memberikan pencerahan dan ilmu yang bermanfaat” ucap Dimas. Ia juga berterima kasih kepada BSI Masalahat, Sahabat Pelajar Indonesia dan semua donatur yang telah membantunya. “Terimakasih BSI Maslahat, Sahabat Pelajar Indonesia, dan semua donatur, semoga keberkahan senantiasa Allah curahkan buat semua, aamiin” pungkasnya.

Kami berharap Dimas bisa mendapatkan orang tua asuh yang dapat membiayai pendidikannya selama 1 semester. Adapun biaya yang dibutuhkan Dimas untuk menempuh pendidikan selama 1 semester ialah Rp 2.250.000. Biaya ini akan digunakan untuk Dukungan Beasiswa Pendidikan, Pembinaan Ke-Islaman, dan Pembinaan Akademik. Semoga orang tua asuh yang beruntung bisa mengasuh Dimas, dan semoga selalu diberikan kesehatan, kelancaran rezeki, dan diberikan pahala oleh Allah SWT, Amiin Allahumma Aamiin.

Disclaimer: Laporan pendidikan anak asuh akan dikirimkan kepada Orang Tua Asuh yang membiayai anak asuh untuk 1 semester.